“Hara Hachi Bu”, Resep Panjang Usia

Apakah Hara Hachi Bu? Seperti dilansir oleh kompas.com yaitu suatu cara untuk mengatur jumlah porsi makan. Yang biasanya 100% dikurangi menjadi 80%. Pemahaman mudahnya, berhenti makan sebelum kenyang sepenuhnya. Aktifitas ini lumrah dilakukan oleh warga Okinawa di Pulau Okinawa, Kepulauan Ryukyu, Jepang.  Efeknya, mereka dijauhkan dari penyakit kanker, jantung, stroke,  penyakit ringta, dan penyakit mematikan lainnya.

Dalam Islam juga diajarkan tentang itu. Yaitu jangan makan berlebih-lebihan. Hal ini termuat dalam firman Allah SWT surat Al-A’rafayat 31. Yang terjemahannya “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya  Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Jelaslah bahwa Allah SWT tidak menyukai makan dengan berlebih-lebihan. Jadi, berhentilah makan sebelum kenyang.

Apakah hubungannya antara Hara Hachi Bu dengan resep usia panjang? Inti Hara Hachi Bu makan tidak sampai kenyang. Apalagi sampai berebihan, lebih dari 100%. Karena akan menciptakan banyak penyakit, seperti ditulis tirto.id. Penyakit yang dimaksud diabetes mellitus dan lainnya. Jika sudah badan berpenyakit, efeknya tidak akan berusia panjang. Namun, di luar takdir Allah SWT. Ini hanya sebatas sebab akibat. Dengan berusaha makan 80%, mengurangi timbulnya penyakit.  Akibatnya, harapan hidup lebih panjang.

Bagaimanakah cara menerapkannya? Ketika anda makan sepiring, maka ambillah sepertiga untuk tidak dimakan. Jadi, anda hanya makan dua pertiga saja. Insyaallah setara 80% yang dimakan. Namun, jika anda merasa kenyang dengan dua piring atau lebih, untuk awal cobalah untuk mengurangi sepiring dulu. Sedikit demi sedikit sampai tercapai 80% dalam piring takaran makan anda. Artinya, porsi makan anda jangan sampai merasa kenyang (80% maksimal).

Nah! Dengan menerapkan Hara Hachi Bu, isnyaAllah harapan usia panjang terpenuhi. Namun, ini hanyalah usaha belaka. Semua tergantung kepada takdir Allah SWT. Dialah yang maha menentukan. Setelah menerapkan Hara Hachi Bu (sebagi usaha), lanjutkan dengan berdo’a, dan bertawakal!

Ditulis oleh

Imam Ghazali, S.Pd.I.

UPTD SDN Gunung Sekar 1

2 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*