Anjang Sana PGRI “Robatal Mempertanyakan Nasib Non ASN”

Pengurus PGRI Cabang Robatal mempertanyakan nasib non ASN yang tidak masuk dalam pendataan. Sementara guru non ASN tersebut sudah mengabdi sejak lama. Hal ini diungkapkan saat sesi dialog Anjang Sana, hari Sabtu 24 September 2022 bertempat di UPTD SDN Jelgung 1 Robatal

H. Muzaki menjelaskan bahwa Pengurus PGRI telah bertemu dan meminta kepada BKSDM Kabupaten Sampang agar ARKAS 2021 jangan dijadikan satu- satunya alat lolosnya non ASN dalam pendataan, namun juga mempertimbangkan ARKAS sebelum 2021 dan sesudah 2021. Selain itu, gunakan Dapodik sebagai satu-satunya persyaratan  dalam pendataan ini, karena  Dapodik merupakan data yang valid di sekolah, apabila GTT dan PTT tersebut tidak linier maka dengan sendirinya tersingkirkan dari Dapodik. “Apabila Dapodik tidak digunakan, mengapa harus ada Dapodik?” pungkasnya.

Ketua Pengurus PGRI Kabupaten Sampang juga menegaskan agar absensi pendidik dan tenaga kependidikan dapat dijadikan sandingan dari persyaratan tersebut, karena dari absen tersebut terekam keberadaan GTT dan PTT di lsekolah. “Permasalahan ini ibarat kemarau setahun dihapus hujan sehari, Karena sesungguhnya GTT dan PTT tersebut aktif mengabdi bertahun-tahun bahkan puluhan tahun di sekolah untuk mencerdaskan anak-anak negeri penerus bangsa ini”, imbuhnya.

Untuk itu pihaknya menghimbau kepada semua non ASN yang belum lolos verifikasi data:

1. Tetap semangat dalam mengabdi.

2. Berdoa dan bersabar semoga ada solusi yang terbaik dari pemerintah.

3. Mari mengambil hikmah dari permasalahan ini, yaitu jangan meremehkan sebuah data, jika tidak sesuai maka segera diperbaiki.

4. Mari lebih hati-hati, lebih cermat, dan lebih teliti lagi dalam segala administrasi yang berkaitan dengan nasibnya walaupun itu sekecil biji tomat

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*